Walaupun begitu, dangdut yang dianggap sebagai musik masyarakat pinggiran ini ternyata juga mempunyai kelas bawahnya sendiri. Perlawanan ini bisa dilihat dari berbagai macam bentuk, mulai dari repertoar sampai penampilan panggungnya. Sebagai musik yang tersubordinasi, dangdut menyuarakan hal-hal yang dapat dipandang sebagai bentuk perlawanan terhadap dominasi musik atau kelas sosial di atasnya.
Sedikit banyak ini dikarenakan basis sosial penggemar dangdut adalah masyarakat menengah ke bawah dan membedakan diri dengan musik-musik populer yang mempunyai penggemar kalangan menengah ke atas. Dalam pergaulan musik Indonesia selanjutnya, dangdut selalu terletak pada posisi inferior jika dibandingkan dengan musik populer lainnya. Pengaruh politik, sosial, ekonomi dan teknologi di Indonesia berperan besar membentuk musik ini. Kemunculannya ditujukan sebagai sebuah kesenian populer ‘asli’ pribumi untuk menandingi bentuk-bentuk kesenian luar.
Dangdut, sebuah musik yang lahir dari proses dialektis berbagai unsur budaya.